Ground Truth Mixed Method di Kabupaten Indramayu Perkuat Pengumpulan Data Pertanian - Berita - Badan Pusat Statistik Kabupaten Indramayu

Untuk mendapatkan data statistik yang belum tersedia pada website ini, silahkan datang ke Pelayanan Statistik Terpadu (PST) BPS Kabupaten Indramayu setiap Senin - Jumat, pukul 08.00 - 15.00 WIB.

Saat ini Publikasi Kabupaten Indramayu Dalam Angka 2024 sudah tersedia dan dapat diakses disini

Bantu peningkatan pelayanan kami dengan mengisi Survei Kebutuhan Data 2024 (SKD 2024) dengan mengisi link survei disini

Ground Truth Mixed Method di Kabupaten Indramayu Perkuat Pengumpulan Data Pertanian

Ground Truth Mixed Method di Kabupaten Indramayu Perkuat Pengumpulan Data Pertanian

11 September 2024 | Kegiatan Statistik Lainnya


Indramayu, 11 September 2024 – Dalam rangka meningkatkan kualitas data statistik pertanian, Badan Pusat Statistik (BPS) melaksanakan kegiatan ground truth Mixed Method yang terintegrasi dengan Kerangka Sample Area (KSA) di Kabupaten Indramayu. Kegiatan ini dipimpin oleh Direktur Sistem Informasi Statistik BPS Republik Indonesia, Bapak Joko Parmiyanto, dan berlangsung selama tiga hari, mulai dari 9 hingga 11 September 2024. Kegiatan ini diikuti oleh tiga orang perwakilan dari BPS Pusat, dua orang dari BPS Provinsi Jawa Barat, serta lima orang dari BPS Kabupaten Indramayu, yang bersama-sama melakukan validasi lapangan terkait fase tumbuh padi di berbagai titik sampel.

Penggunaan metode Mixed Method dengan integrasi KSA dan teknologi Earth Observation (EO) ini merupakan salah satu langkah strategis BPS untuk memodernisasi proses pengumpulan data produksi pangan, khususnya produksi beras. Inisiatif ini sejalan dengan program BAPPENAS, BRIN, dan Kementerian Pertanian yang mengutamakan pemanfaatan teknologi canggih untuk mendapatkan data pertanian yang lebih akurat. Melalui pemanfaatan citra satelit dan metode KSA, BPS berupaya memperbaiki dan menyempurnakan model penghitungan produksi beras yang selama ini digunakan.

Bapak Joko Parmiyanto menyatakan bahwa kegiatan ground truth ini bertujuan untuk memverifikasi dan memvalidasi data citra satelit yang telah diperoleh sebelumnya, sehingga model yang dikembangkan dapat merefleksikan kondisi lapangan secara lebih akurat. "Penggunaan data Earth Observation bersama metode ground truth ini menjadi fondasi penting bagi penghitungan fase tumbuh padi yang lebih baik, serta mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan melalui informasi statistik yang handal," ungkapnya.

Langkah Strategis dalam Pengumpulan Data Pangan

Kegiatan ground truth ini dilakukan di berbagai lokasi sampel di Kabupaten Indramayu, yang merupakan salah satu wilayah sentra produksi beras di Indonesia. Dalam kegiatan ini, tim melakukan pengambilan data lapangan secara langsung, dengan fokus pada fase tumbuh padi sesuai dengan periode akuisisi citra satelit. Validasi ini penting untuk memastikan bahwa model yang dibangun dari data satelit dapat diterapkan di lapangan, sehingga informasi yang diperoleh lebih representatif dan akurat.

Kegiatan lapangan ini tidak hanya bertujuan untuk memperkuat model penghitungan fase tumbuh padi, tetapi juga untuk memetakan wilayah yang berpotensi menggunakan metode Remote Sensing (RS). BPS mencatat bahwa karakteristik wilayah yang berbeda-beda memerlukan penyesuaian metode pengambilan data. Oleh karena itu, pemetaan wilayah potensi penerapan Mixed Method ini menjadi penting agar teknologi yang digunakan sesuai dengan karakteristik geografis dan agronomis daerah tersebut.

Sebagai bagian dari kegiatan ini, tim melakukan tagging pada berbagai titik sampel di Kabupaten Indramayu untuk memverifikasi kondisi lahan dan fase tumbuh padi di wilayah tersebut. Total terdapat 36 titik target geotagging, dengan 32 titik dilakukan oleh petugas BPS Kabupaten Indramayu, dan 4 titik oleh supervisor dari BPS Pusat.

Evaluasi dan Exit Meeting

Kegiatan ground truth Mixed Method ini diakhiri dengan pelaksanaan exit meeting pada tanggal 11 September 2024 di Kantor BPS Kabupaten Indramayu. Dalam pertemuan ini, seluruh tim yang terlibat, baik dari BPS Pusat, BPS Provinsi Jawa Barat, maupun BPS Kabupaten Indramayu, membahas hasil evaluasi kegiatan lapangan serta kendala yang dihadapi selama proses pengumpulan data. Evaluasi ini meliputi pengukuran tingkat keberhasilan pengambilan data geotagging di lapangan, validasi kondisi fase tumbuh padi, hingga tantangan dalam pemanfaatan aplikasi Wilkerstat yang digunakan untuk memproses data.

Exit meeting ini tidak hanya menjadi ajang untuk mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan, tetapi juga untuk menyusun rencana tindak lanjut agar proses pengumpulan data di masa depan dapat lebih efisien dan akurat. BPS berharap bahwa penggunaan metode Mixed Method yang terintegrasi dengan teknologi citra satelit dapat terus ditingkatkan dan diterapkan di wilayah lain yang memiliki potensi besar dalam produksi pangan, khususnya beras.

Dengan kegiatan ground truth ini, BPS optimistis bahwa modernisasi proses bisnis statistik pertanian di Indonesia dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan data yang lebih berkualitas. Ke depan, data ini akan menjadi landasan penting bagi pengambilan kebijakan di sektor pertanian, yang pada akhirnya akan berdampak positif terhadap kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional.

Melalui inovasi ini, BPS mengukuhkan komitmennya untuk terus mendukung program pemerintah dalam menyediakan data yang akurat dan terpercaya, tidak hanya bagi pembuat kebijakan, tetapi juga bagi para akademisi dan praktisi pertanian di seluruh Indonesia.


Oleh Akhmad Sugandi

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik Kabupaten Indramayu (Statistics of Indramayu)Jl. Golf No. 4 Indramayu

Jawa Barat - Indonesia

Telp/Fax: +62 234 272880

Mailbox: bps3212@bps.go.id

logo_footer

Tentang Kami

Manual

S&K

Daftar Tautan

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik